acted by:
– Leeteuk As Oldest Brother’s Kioru
– ChanYeol As Second Brother’s Kioru
– Ji-Yeon As Sister’s Kioru
– Yoon shi yoon As a mysterious Namja
– Moon Geun Young As Park Ki-ra (Kioru)
– Woo Ri As Best Friend’s Kioru
– Kang Min Hyuk As Brother of a Mysterious Namja
I hope you can enjoy read this story, it’s not a short one. there is another part to the end story. ^^
ONE : Chīsana moji
Angin yang berhembus
Mengusap pipiku yang basah ini
Dingin merasuki hidupku
Membeku seiringnya waktu.
Kioru tak sadar bahwa pipinya yang chubby itu telah basah. Segera ia menghapus semua kenangan yang pahit itu. Dalam hati Kioru berkata,“inilah akhir dari semuanya”. Bangkit dan lupakan masa lalu adalah obat yang baik untuknya sekarang.
Hari mulai menutup diri, matahari tak lagi memancarkan sinarnya.
“aku harus cepat pulang,” Kioru berlari cepat.
Tak lama Kioru sampai di rumahnya, hujanpun turun dengan derasnya.
Awanpun tau seberapa sedihnya aku sekarang.
Aku tak mau lagi melihat wajah tampannya itu. Wajah yang selalu membuatku terperangkat dalam bayangan hitam. Sungguh tak ku sangka dia bisa melakukan itu kepada ku.
Aku kira perjumpaan ku waktu itu adalah perjumpaan yang membuatku bahagia. Tapi apa daya, itu adalah perjumpaan petaka untuk hidupku sekarang. Air mata ini terus mengalir seiringnya waktu. Tak dapat aku menahan rasa sakit ini.
***
Hari telah menunjukkan kegagahannya. Matahari bersinar dengan cerahnya.
Aku harus cepat berangkat dari tempat tidurku. Terbangun aku dari mimpiku yang suram itu. Boneka beruang kecil yang tersudut ditempat tidurku itu selalu membayangi akan adanya dia, boneka itu menatapku tajam seolah-olah aku adalah tersangka dalam pembunuhan yang kejam.
“akan ku kembalikan boneka itu padanya, tak hanya itu. Semuanya akan aku kembalikan. Semua pemberian darinya.” Kioru mengambil boneka beruang dan semua barang-barang pemberiannya tersebut.
Setelah mandi aku bersiap-siap berangkat ke sekolah. Jarak antara sekolah Kioru dan rumahnya cukup jauh. Jadi Kioru menggunakan sepeda motornya untuk ke sekolah. Sebelum Kioru pergi, eomma nya menyuruh ia untuk sarapan dahulu.
“Kioru , ppaleuge tteol-eojyeossda. Meogja” ucap amma dari bawah
“hmmm”, Akupun segera ke bawah untuk sarapan.
Keluarga Kioru telah berkumpul di meja makan. Agata-oppa, halmeoni, hal-abeoji, appa, amma, dan eonni. Kioru segera menghabiskan makanannya. Kalau tidak nanti ia bisa terlambat datang ke sekolah.
“ amma, nan gassda. Bye~ ,” Aku menaikki motorku dengan cepat.
Sesampainya di sekolah Kioru langsung pergi menuju kantin dekat lapangan basket dan gedung kelasnya. Ia ingin menemui seseorang yang telah membuatnya patah hati.
“oppa~,“ teriak Kioru dari kejauhan.
“ ini semua sampah yang dulu pernah kau berikan padaku. Aku tak pernah membutuhkannya. Ambil saja lagi. Boneka beruang itu terutama. Gamsahamnida, dangsin-eun naega seulpeohaessseubnida. Dangsin-eun jigeum manjoghasibnikka? Hah?” teriak Kioru kesal, tanpa sadar air matanya menetes.
Semua orang memandangi Kioru. Kioru tak memperdulikannya. Terserah apa kata orang yang penting ia telah memberitahu apa yang ia rasakan sekarang.
“ Kioru , apa yang kau lakukan disini? Ayo cepat pergi. Jangan kau mempermalukan dirimu sendiri Kioru. Mereka tak kan pernah mengerti.” Luna menarik lengan Kioru.
Luna adalah sahabat baik Kioru, Luna tahu persis apa yang terjadi dengan Kioru. Dia ingin menolong Kioru. Kioru yang sedang terpuruk karena sakit hati dikarenakan seonbae, kakak tingkat yang sangat ia cintai itu telah memutuskan ikatan antara Kioru dan dirinya. Seonbae adalah kekasih Kioru selama 4 tahun ini. Orang yang disukai Kioru sejak SMP. Tapi seonbae ternyata hanya mempermainkan Kioru, Kioru hanyalah dibohongi agar seonbae itu bias mendapatkan uang dan hidup layak. Karena selama ini Kioru lah yang membiayai hidup seonbae tanpa harapan seonbae mengembalikannya.
Sebelum Luna dan Kioru meninggalkan kantin, Kioru tak sengaja menabrak seseorang sampai membuatnya jatuh.
“ mianhamnida, mianhamnida. Silsuhaji anhseubnida.” Ucap Kioru sambil menghapus air matanya. Kioru sangat sedih. Ia mencoba untuk berdiri tapi ia terlalu lemas untuk melakukannya. Matanya mulai membengkak, Kioru sangat sedih sampai-sampai ia tak merasakan bahwa kakinya terluka.
Lanjutkan membaca “YUME (夢)”